Ikan Predator Dilepas di Sungai Brantas
Lebih dari dua ekor ikan jenis Arapaima gigas 'mengepung' Sungai Brantas, Jawa Timur. Penemuan ikan predator berukuran sekitar 1,5 meter itu membuat heboh warga di sekitar sungai dan viral di media sosial.
Penemuan ikan tersebut di-posting oleh Riska Darmawanti di Facebook. Ikan berwarna hitam itu berukuran sangat besar dan merupakan jenis ikan yang dapat memakan ikan lain di habitat sungai tersebut.
"Sodara-sodara yg hobi ikan eksotis. Sebelum membeli cek dulu jenis ikannya biar Gak kaget kalau ikan makin lama makin besar. Kalau bosan, goreng saja jangan dilepas. Jadilah pemilik yg bertanggung jawab!! Hari ini kami mendapatkan laporan ditangkapnya 2 ikan arapaima gigas ukuran kurang lebih 1,5 m berat 23-25 kg di Sungai Brantas. Ikan invasif yg memakan ikan dan burung air, tidak punya predator menghabiskan ikan endemik," tulis Riska
Riska mengatakan ikan yang habitatnya di Amerika Selatan itu ditemukan pada Minggu (24/6/2018). Tim BKSDA serta Non-governmental Organization Ecological Observation and Wetland Conservation (NGO Ecoton) dikerahkan untuk mencari ikan dan melakukan edukasi.
"Itu spesies invasif dan bukan ikan asli (Sungai Brantas). Dia makan ikan dan burung. Karena jumlahnya yang banyak dan dilepas di sungai. Beratnya berkisar 20-40 kilogram," kata Riska.
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Jawa Timur Dodit Ariguntoro mengatakan pada hari ini sudah menemukan lebih dari tiga ekor ikan Arapaima gigas di Sungai Brantas.
"Tadi pagi kita meluncur dari Surabaya dan bergabung dengan teman-teman dari Ecoton. Hari ini sudah ketemu tiga. Lebih dari 7 totalnya yang sudah ditemukan," kata Dodit.
Pihak BKSDA Jatim bekerja sama dengan kepala desa setempat untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat. Dodit mengatakan ikan tersebut aman dikonsumsi masyarakat sebagaimana seperti di negara asalnya.
"Ikan Arapaima gigas secara ekologis jenis ikan predator dan ditakutkan mengancam jenis ikan asli Indonesia. Kebanyakan warga tidak sadar apa yang harus dilakukan, apalagi mereka juga tahu ikan ini akan mengancam pendapatan mereka," ujarnya.
No comments: