Hadiah Fantastis Untuk Membawa Seorang Koruptor
Seperti dilaporkan media Malaysia, NST Online dan dilansir Malay Mail, Senin (11/6/2018), imbalan 100 ribu ringgit itu ditawarkan oleh seorang pengusaha yang tidak disebut namanya. Tawaran ini diumumkan ke publik melalui politikus Partai Tindakan Demokratik (DAP) Lim Lip Eng.
Dituturkan Lim bahwa sang pengusaha itu telah menghubungi dirinya terkait tawaran itu dan memintanya mengumumkan ke publik.
"Baru-baru ini, seorang pengusaha menghubungi saya dan menemui saya di kantor saya untuk menyampaikan tawaran (100 ribu ringgit) ini," tutur Lim, tanpa menyebut nama pengusaha yang dimaksud.
"Saya harap tawaran ini akan memastikan Low terlacak dan dibawa kembali ke negara ini sesegera mungkin," imbuh Lim yang merupakan anggota parlemen Malaysia dari wilayah Kepong.
Tawaran imbalan 100 ribu ringgit ini disampaikan saat Jho Low tengah diburu Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) untuk membantu penyelidikan terhadap SRC International, unit perusahaan 1MDB. Surat perintah penangkapan untuk Jho Low telah dirilis otoritas Malaysia.
Namun keberadaan Jho Low saat ini belum diketahui pasti. Berbagai laporan mengklaim Jho Low sempat terlihat berada di China dan Taiwan beberapa bulan terakhir. Laporan lain menyebut dia sempat ada di Bali.
Pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad menyatakan otoritas Malaysia sedang berupaya memulangkan Jho Low ke Malaysia. Mahathir menyebut Jho Low ada di negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Malaysia.
"Kami berusaha menangkap Jho Low, namun dia tak ada di negara ini (Malaysia-red)," ujar Mahathir saat itu. "Dan kita tak punya hak ekstradisi di negara tempat dia bersembunyi," imbuhnya, tanpa menyebut negara mana yang dimaksudnya.
Jho Low yang disebut dekat dengan mantan PM Najib Razak ini, merupakan sosok sentral dalam skandal 1MDB. Pria berusia 37 tahun yang mengaku pernah menjadi konsultan 1MDB ini, telah menyangkal dirinya terlibat skandal korupsi itu.
No comments: